Selasa, 29 Oktober 2013

First Period in Wageningen University

Tidak terasa Period pertama sudah dilewati, dan tanpa ada break, langsung dilanjutkan untuk Period 2 (fiuhh...) Kali ini akan saya akan berbagi tentang sistem pendidikan khsususnya di WUR program MFT yang saya alami.

Sistem Pendidikan di WUR

Sistem di WUR aga berbeda dengan di Indo, khususnya di ITB (yang pernah dirasakan). Dan setelah bercerita2 dengan teman-teman di Universitas lain di Belanda, ternyata sistemnya juga agak berbeda dengan universitas kebanyakan.

Yang pertama, WUR menggunakan sistem period, bukan semester. Jadi dalam satu tahun, ada 12 period. Normalnya 1 period 2 bulan, tapi periode 3 dan periode 4 cuma sebulan. Nah tiap period itu, kita cuma boleh ambil 2 course saja. 1 Morning Course, dan 1 Afternoon Course, biar lebih fokus katanya. Dan nanti di period 3 dan period 4 cuma boleh ambil 1 course. Morning dan Afternoon sama (bosen-bosen dah tu setiap hari selama sebulan kuliahnya sama). Tiap Course (yang saya ambil) rata-rata 6 ECTS, jadi nanti setahunnya 60 ECTS.

Cuma, 2 Course, enak dong santai. Really..???
Sistem di sini tidak bisa membuat Anda santai. Kuliah bener-bener serius sejak pertemuan pertama.Yang namanya perkenalan cuma setengah sesi. Selanjutnya kuliah langsung intensif. Dan lagi, jadwal kuliahnya tidak seperti jadwal kuliah di Indo yang sehari mungkin ada yang cuma 2 jam saja dan kembali ke rumah... Jadwal di sini benar-benar bikn kita tidak bisa santai. Untuk period 1 kemarin, Morning course dari jam 8.30 sampai 12.15 dan afternoon course dari 13.30 sampai 17.15. Dan itu berlangsung SETIAP HARI saudara-saudara. Senin sampai Jumat, dengan Course yang sama. Bisa di bayangkan laju pemberian materi oleh dosennya sangat intensif. Dan kalo ketinggalan sedikit, bisa langsung wassalam.
Kesan waktu hari pertama, benar-benar shocking. Jadi di hari pertama kuliah, sudah langsung disajikan dengan 4 sesi morning course, dan practical di lab untuk Afternoon course. Berlangsung sampai 2 mnggu, kemudian berganti practical untuk morning course dan lectures untuk afternoon course. Belum lagi kalau materinya ga langsung ngerti, ditambah self study malam hari nya.

Assignment and Practical Work

Yang menarik, Assignment dan Practical work di sini kebanyakan adalah kerja group. Berhubung waktu kuliah di TK ITB sudah terbiasa dengan partnership untuk aneka tugas, jadi tidak terlalu mengejutkan. Dinamika kelompok sangat terasa. Berkelompok dengan yang rajin, dengan yang ga mau kumpul, tinggal kirim email, beraneka ragam. Yang berbeda, disini anggota kelompoknya dari berbagai kebangsaan. Nice.
Hal lain yang berbeda dengan practical work di sini yaitu practical work nya didesain untuk dikerjakan seluruh kelas. Jadi walau pun kita dibagi berdasarkan kelompok-kelompok kecil (2 ato 5 orang), hasil practical adalah hasil keseluruhan. Jadi, di akhir practical, hasil dari SELURUH kelompok dikumpulkan, dan diadakan diskusi bersama. Dan, laporan yang dibuat bukan hanya dari hasil kelompok kita saja, melainkan hasil dari seluruh kelompok dalam kelas itu.

Exam

Di WUR, exam diadakan pada minggu khusus 'exam week'. Dan sebelum itu, ada minggu kosong 'study week' dimana tidak ada kuliah dari dosen. Dan selama 2 minggu itu, terpaksa belajar mandiri demi mendapatkan hasil exam yang memuaskan.
Minggu kemarin merupakan exam pertama kali di WUR, deg-degan memang. Ada beberapa kesan menarik terhadap exam di sini.  
Pertama, untuk exam apa pun, student diperbolehkan menggunakan kamus. Kamus apa pun boleh, asalkan tidak menggunakan tablet atau smartphone. Tapi, menurut pendapat pribadi, keberadaan kamus tidak begitu berguna dan malahan bisa menghabiskan waktu. Karena waktu ujian sepertinya benar-benar di set pas-pasan untuk menjawab seluruh soal.  
Kedua, waktu ujian 3 jam (normal). Tapi biasanya dulu kalo ujian 3 jam kadang di jam kedua sudah selesai. Kali ini, 3 jam benar-benar full. Dan tangan rasanya tidak berhenti menulis. Alhasil setelah ujian tangannya kram. Waktu baru mulai dosennya membagikan 2 lembar dobel folio (berarti kebayang dong sebanyak apa jawaban yang harus ditulis). Tapi pada akhirnya 2 lembar dobel folio itu pun tidak cukup menampung seluruh jawaban.. wkwkwk...
Ketiga, sejauh pengamatan (walau pun ga begitu perhatiin karena fokus sama ujian sendiri), ga ada tu sradak sruduk ngeluarin contekan ato tanya sebelah. Dan kalau merasa tidak bisa, sepertinya mereka akan pasrah dan bersiap untuk reexam.
Keempat, karena ujiannya 3 jam. Jadi lumrah bagi mereka untuk mempersiapkan snack. (Khususnya Dutch student). Jadi ketika ujian mulai, selain kertas ujian, di meja mereka sudah tersedia 1 botol minum dan snack. Pengalaman ketika sedang sibuk menulis jawaban, terdengarlah bunyi 'krauk-krauk' dari kursi belakang. haha


well, begitulah sekilas kesan-kesan di period pertama. Sekarang sudah langsung dilanjutkan dengan course period 2

Rabu, 02 Oktober 2013

Batik Day

Kemarin, 2 Oktober 2013 merupakan Hari Batik (baru tahu dari temen juga si kalo itu hari Batik)
Sebagai peringatan, kami mengenakan batik di hari itu. Selain itu PPI Wageningen mengadakan sesi foto menggunakan batik. Tradisi ini bukan cuma di Wageningen saja, teman-teman di kota lainnya di Belanda pun melakukan hal yang sama.

Yang menarik, karena mengenakan batik yang sangat mentereng (*baca pink), di kelas temen2 pada nanya. Dengan bangga dijelaskan deh mengenai batik ^^

Seusai jam kuliah, kami berkumpul dan mengadakan sesi foto. Berlokasi di depan Forum building yang merupakan bangunan khasnya WUR. (logonya WUR sepertinya juga bentuk Forum Building)
Yang menarik adalah.... Saat ini temperatur ambient sudah di bawah 10 derajat. Jadi foto di luar tanpa jaket itu merupakan tantangan yang cukup dahsyat. (Sehabis foto langsung masuk angin). Lucunya, liat beberapa hasil foto teman2 PPI belanda di kota lainnya pun, ada yang tampak kedinginan.

Jadi, kami rela melawan dinginnya udara dan hembusan angin Belanda demi memeriahkan Hari Batik dan menunjukkan kepada teman2 akan Busana Batik Indonesia.

Thanks to fotografer koko William, hasil fotonya benar2 luar biasa... ^^




Sabtu, 24 Agustus 2013

Wageningen, in the Eye of First Comer

Wageningen - City of Life Science

Wow,.. awalnya ga tau apa-apa,.. ternyata,.. Wageningen adalah kota dimana Life Sciencenya paling wahid. Beraneka ragam bangsa datang kemari untuk mempelajari life science. And now I'm here.

Kotanya kecil,. diputerin naek sepeda juga ga sampe seharian habis sepertinya. Bangunan bertingkat hanya ada berupa apartemen, mostly student house dan juga gedung universitas. Sisanya ga ada.
Ga ada yang namanya mal, hanya ada toko-toko dan juga supermarket. Jadi terkadang kalau kita lagi mencari barang ya harus tau toko mana yang harus dituju. Toko-toko berpusat di city centrum, dengan gereja besar sebagai pusatnya.

Bersepeda keliling kota

Sepeda adalah alat transportasi utama di sini. Anyway, kebanyakan sepedanya kaya sepeda ontel gitu. Buat yang belom pernah bersepeda, pulang dari sini pasti udah expert. Selain itu, paha dan betis jadi kenceng karena tiap hari harus mengayuh sepeda.. haha..

Ga kaya di Indonesia, di sini sepeda ada jalan khusus juga rambu-rambu khusus. Jadi secara umum Jalan terbagi 3. Paling kanan untuk pejalan kaki, lalu untuk sepeda, dan di tengah-tengah untuk mobil. Kalo ga ada jalan sepeda, bisa aja si jalan di paling kanan.

Disini prioritas pengguna jalan adalah pejalan kaki, lalu sepeda, dan mobil. Jadi mobil harus ngalah sama sepeda, dan sepeda mengalah pada pejalan kaki. Di setiap persimpangan, ada lampu merah untuk Pejalan kaki, untuk sepeda, dan juga untuk mobil. In case ga ada rambu-rambunya, kita jalan aja. Pengalaman berkali-kali, selama kita ada di jalan yang benar, mobil sekenceng apa pun bakal berhenti untuk mempersilakan sepeda lewat

Berbelanja

Belanja merupakan kegiatan yang bakal sering dilakukan. Beli sayur, daging, makanan, atau pun perlengkapan rumah. Di sini, petugas toko sangat sedikit, bahkan mungkin ada yang hanya kasir saja. Yang aga unik disini adalah, kita harus bawa tas sendiri ya kalo mau belanja. Kalo mau si bisa beli di lokasi. Dan setelah discan oleh kasir itu barang-barang harus kita masukin sendiri. Terserah mau masukin ke mana. Ke tas, ke kantong baju, ato mau ditenteng terserah anda. Di sini ga ada yang bantuin masuk-masukin ke kantong plastik yang mereka sediakan.

Annual Introduction Days

AID merupakan program Introduction untuk international students. Isinya berupa pengenalan terhadap universitas, keliling2 kota, pengenalan asosiasi, ada juga pengenalan courses. Well, kalo di Indo mungkin seperti ospek kali ya. Tapi sangat berbeda. Disini tidak ada perpeloncoan. Selama 6 hari full dengan perkenalan. Pertama-tama kita bertemu dengan teman-teman kelompok yang berasal dari beraneka ragam bangsa. Ketika AID saya ketemu teman dari China, Belanda, Ceko, Itali, Vietnam, Equador, dengan mentor dari Peru dan Spanyol. They are amazing.

Setelah itu kita diajak muter-muter kota dengan program-program yang disediakan panitia. Sedemikian rupa sehingga pelosok2 kota dijelajahi. Dengan sepeda tentunya. Kita juga diperkenalkan dengan beraneka ragam asosiasi yang ada di Wageningen. Tapi kebanyakan Dutch association si, hoho. Selain itu, orang-orang di sini sangat suka berolah raga (namanya juga city of life science, orang-orangnya suka sehat kali ya). Beraneka ragam olah raga ada di sini. Mulai dari atletik, renang, basket, badminton, berkuda, sampai ada permainan bola yang aneh dan ga ada di Indonesia. Sesuatu yang disebut 'knotsball' dan 'korfball' kalo ga salah ya. Intinya di sini fasilitas olah raga mudah. Mahasiswa membayar 72 Euro setahun dan dapat menggunakan fasilitas olah raga apa pun (katanya ya, cos belom coba karena belom dapet student card juga)
 

Sabtu, 17 Agustus 2013

17-an ala PPI Wageningen

Kemarin 17 Agustus tahun 2013,..
Diadakan perayaan (kecil-kecilan si) ala PPI Wageningen.

Sebagai newbie,.. event ini juga ajang kenalan si. Karena baru dateng beberapa hari yang lalu dan belum sempat kenal banyak mahasiswa Indo yang di Wageningen.

Acara dilaksanakan di Room Number 3 Bornsesteeg. Acara dimulai dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya bersama-sama. Kemudian dilanjutkan dengan kenalan, Games-games, dan makan deh.. Ada sambel terasi yang jadi jawara di menu kali itu.. hoho..






AID Wageningen 2nd Day

River Activities

Hari kedua, kami melakukan aktivitas di pinggir sungai. (sungai Rijn kalo ga salah ya namanya). Diawali dengan brkumpul di city centrum sesama anggota kelompok dan kemudian bersepeda bersama menuju sungai. Di sana kita boleh main di sungai kalo mau. Ada juga Rowing, yang dimanage oleh salah satu asosiasi di sana.




Weird Assignments around the City

Setelah aktivitas di Sungai, kami mendapat beberapa assignment di sekeliling kota dan mendapatkan stamp untuk assignment yang dipenuhi. Tapi sepertinya hanya sedikit assignment yang kami ikuti haha..


Setelahnya saya skip AID dulu, karena ada perayaan 17-an dengan PPI Wageningen, See you in 3rd Day

AID Wageningen 1st Day

Kali ini edisinya pictures talk more 

Acquintance with new Friends

Hari pertama AID, Annual Introduction Days in Wageningen. AID adalah suatu Program pengenalan Wageningen untuk mahasiswa baru. Mahasiswa, khususnya international students, dari 3 lembaga pendidikan di Wageningen boleh join acara ini. Bachelor atau pun master.

Hari pertama, registrasi, dan kami pun mendapatkan AID wristband, dan tas berisi booklet dan program2 selama AID.

and Here's my Group, Number 155, Sorry friends if I misspelled your name
Teman-teman dari beraneka ragam kebangsaan, seru dan ramah-ramah...

Hari pertama ini, berkumpul, perkenalan dan full of games. Sebenernya ada banyak games yang bisa diikuti. Tapi games mana dan berapa banyak yang ingin diikuti ya tergantung kelompok masin-masing. Masing-masing games di manage oleh asosiasi2 yang ada di sana.






Malamnya, Opening ceremony oleh Major dan Rektor magnificat, dan juga party.




Jumat, 16 Agustus 2013

Sweet Arrival

Alhamdulillah sampai juga,... Badan cape kaki remuk, mau tidur tapi jam masi sore. Bagi yang mau tahu travel journalnya, keep reading ya...

Departure, Say good bye to family

Waktu menunjukkan pukul 15.00 WIB saat itu. Ya, bertolaklah saya dari bekasi diiringi seluruh penghuni rumah. Ibu, kakak, adik yang lagi bekerja pun sampe pada pulang cepat. All my bags are packed,. Berangkatlah kami semua menuju Bandara siang itu. Sampai bandara sekitar 4.30 untuk flight jam 7.35. Always better wait than late. Sampai jumpa lagi keluargaku,.. will miss you so much..

 Acquintace wiht Friends, and a 17hours-or so-journey began

Akhirnya masuklah juga ke bagian dalam bandara. Bertemu teman seperjalanan di sana, Widya namanya, yang akan bersama-sama berjuang di Wageningen University. Sebuah airbus Garuda Indonesia telah siap membawa kami ke Amsterdam dengan singgah dahulu via Abu Dhabi. Untungnya pesawat tersebut cukup nyaman, sehingga perjalanan tidak terasa menyebalkan. Hanya saja pantat panas, kaki dan badan kaku, sudah tidak bisa terelakkan lagi.

Di pesawat tersebut, kami bertemu seorang gadis Indonesia. Terbang seorang diri, untuk backpacking ke beberapa kota di Eropa. Amsterdam, Brussels, Paris, kemudian lanjut dengan beberapa kota di Indonesia.. Waww... luar biasa anak itu.. perempuan seorang diri lo...

Schippol, and the real 'Journey' started 

Finally, Schippol Airport, Amsterdam. Alhamdulillah pesawat kami mendarat dengan selamat. Saat mendekati proses landing, tampaklah pemandangan kota Amsterdam (dan mungkin sekitarnya) dari pesawat. Wow,.. keren.. sayang kamera masi terpak rapi di ransel dan handphone masi mati di tas. 
Susunan kota tampak rapi. Jalan-jalan, rumah-rumah, pohon-pohon semuanya rapi. Peternakan-peternakan terlihat rapi. Hamparan hijau dimana-mana. Untuk sebuah peternakan sekotak besar, hanya ada satu rumah di sudut petak. Berlanjut dengan petak berikutnya. Rumah-rumah terlihat sejenis dan rapi. Tidak ada yang mencolok telalu bagus seperti istana, tidak ada juga yang kumuh. Bisa dibilang merata dan hampir tidak terlihat kesenjangan.

Di Airport, kami berjumpa dengan sesama mahasiswa baru juga dari Indonesia yang memang berangkat pada waktu yang sama. Hanya saja kami menggunakan maskapai penerbangan yang berbeda. Kami berkumpul, ada sekitar 13 orang saat itu. Saat itu pun, kami dijemput oleh 2 orang mahasiswa Indonesia anggota PPI yang berbaik hati mengantarkan dan menemani kami di hari pertama. Mba Meinneke dan mba Ilmi namanya. 



Setelah berkumpul semua, kami pun pergi ke counter pembelian tiket yang terletak di bawah bandara Schippol. Masing-masing membeli sebuah tiket sekali jalan menuju Ede-Wageningen seharga 16,4 euro, dan perjalanan dimulai kembali. Disini kami semuanya harus mandiri, barang bawaan yang berat-berat tersebut ya harus kami jaga sendiri. NO Porter here... jadi hanya saling membantu dalam kelompok kami ini saja. 

Kereta pun datang, tepat 9.30. Sekali pintu sudah tertutup, tak bisa dibuka kembali dan kereta langsung jalan. Akhirnya berlarian lah kami dengan segala koper bawaan masing-masing. Akhirnya kami pun naik pada gerbong yang terdekat saja. Agak terpisah dari rombongan besar, tapi itu lebih baik dari pada kami tertinggal di kereta. Kereta 2 tingkat yang nyaman. dan juga cepat.

Sepanjang perjalanan kami disuguhi pemandangan yang indah. Peternakan bertaburan. Hamparan hijau yang masi sangat asri. Terkadang ada juga perumahan yang rapi. Mobil-mobil yang hanya sedikit. Tidak ada macet seperti di jakarta. Penduduk juga sangat sepi di sini. Hampir beberapa stasiun yang kami lewati hanya ada 1-2 orang saja. Bahkan ada yang kosong. Ada yang tidak ada petugas yang berjaga. Akan tetapi, stasiun tersebut tetap beroperasi. Sepertinya penduduk sudah bisa tertib dan mandiri untuk menggunakan fasilitas umum, tidak perlu diawasi satu-satu oleh petugas.

"...volgende statioon ... Ede-Wageningen..." terdengar di pengeras suara. Hanya bagian itu yang dimengerti. Stasiun berikutnya Ede-Wageningen. Sisanya pengumuman bahasa Belanda dengan suara yang serak tertahan di leher yang tidak dimengerti. Kami pun bersiap dengan koper masing-masing. Sampai di stasiun kami pun bergerak menarik, mengangkat, mendorong, beraneka cara digunakan untuk memindahkan barang-barang kami menuju halte bus lijn 88. 

Akhirnya kami turun di halte Droevendalsesteeg dan memasuki area kampus Wageningen University. Dari halte, masih harus berjalan beberapa ratus meter menuju Forum building dimana kami akan melakukan registrasi, mengurus housing dll. Sampai di sana, dengan wajah berkeringat, muka lelah perjalanan, kami pun mendapat briefing singkat mengenai apa yang harus kami lakukan. Semua ada pos-posnya, jadi kami pun jelas harus ke mana dan melakukan apa.

Saat sedang mengisi form, tiba-tiba ada seseorang datang dengan kamera dan mikrofon. Sepertinya sedang melakukan dokumentasi untuk proses penerimaan mahasiswa baru ini. Dengan wajah berantakan tersebut, kenalah saya interview singkat oleh orang itu. Entah apa jadinya nanti videonya.

Menclok sana, menclok sini, counter-counter registrasi kami datangi. Kunci kamar didapat. dan akhirnya kami diantar menuju kamar kami. fiuuh... akhirnya bisa istirahat.

First Impression and Something New

Penduduk yang terlihat oleh saya sangat sedikit,  sampai berfikir mungkin yang memenuhi negeri belanda ini adalah pelajar-pelajar seperti kami, haha... Atau mungkin juga kebanyakan dari mereka sedang liburan entah kemana. Karena memang sekarang sedang musim Summer Holiday. Kita lihat saja di bulan-bulan berikutnya.

Lingkungan sangat asriiii... Pohon dimana-mana, namun tidak terlihat seperti hutan.

No Traffic jam... bye-bye jakarta macet...

Fietsen... ya, semua orang bersepeda disini, ada jalur khusus dan ada rambu-rambu tersendiri juga.. Can't wait to have a bike soon

Sampah harus dipilah dan masing-masing ada tempatnya... Kita jadi pemulung disini.. hehe


 Pagi hari sampah-sampahnya diangkut oleh truk kuning itu. Petugasnya pun tidak terlihat dekil sama sekali seperti petugas sampah di Jakarta

Masih banyak yang harus dinikmati dan dipelajari disini,.. see you for the next journal...

-hachiuz-